Smart Resident for Smart City.
Belum lama ini Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika (KAA). Pernahkah kalian membaca atau mendengar tentang Smart City terlebih pada momen KAA?.
Lalu sebenarnya apa itu Smart City Summit atau yang lebih dikenal dengan Smart City?
Ternyata pada zaman sekarang tidak hanya handphone saja yang berlabel pintar tapi kota pun bisa.
Memiliki sebuah kota yang nyaman,indah dan tertib
bukan lagi sebuah impian. dengan konsep Smart City semua kota dapat
mewujudkan hal itu. Contoh kota yang mendapat label smart city adalah
copanhagen yang berfokus pada pengelolaan lingkungan
selain itu Seoul juga berlabel Smart City dan berfokus pada kemajuan
teknologi, karena itulah tidak aneh jika korea selatan memiliki akses
internet tercepat.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan smart city atau kota
yang cerdas? Kota yang cerdas ialah kota yang sudah bisa mengatasi
masalah yang ada di kota tersebut dan menjadikan masyarakatnya cerdas
dengan kehidupannya yang berkualitas, contohnya Surabaya dan
Singapura. Di awal pintu masuk, pengunjung akan membaca pengertian serta
konsep smart city, apa saja aspek yang mendukung terciptanya kota yang smart dan bagaimana keterkaitan satu aspek dengan aspek lainnya. Selain itu konsep ini mengetengahkan sebuah tatanan kota cerdas yang bisa berperan
dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat
dan tepat.Konsep smart city sendiri pertama kali dikemukakan oleh IBM, perusahaan
komputer ternama di Amerika. Tujuan nya agar masyarakat saling terhubung dan juga untuk mengembangkan,mengatur kehidupan warga dengan bantuan IT.
Salah satu ahli smart city, Boyd Cohen mencoba membagi smart city ke dalam enam indikator utama, yaitu :
1.Smart People
Smart people berarti penduduk kota yang dapat dikatakan smart, tidak hanya mengacu pada kualifikasi edukasi seseorang tapi juga kualitas interaksi sosial yang terbentuk.
2.Smart Environment.
Smart environment merupakan salah satu aspek smart city yang
membahas kemajuan teknologi serta penggunaannya untuk melindungi dan
memelihara lingkungan kota baik keamanan maupun alam.
3. Smart Living
Rasa nyaman yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya beberapa
indikator berikut dalam sebuah kota, yaitu kesehatan, perumahan,
aksesibiltas, persampahan, energi, keanekaragaman hayati, air,
teknologi, dan transportasi.
4. Smart Mobility
Smart mobility yang dimaksud yaitu kemampuan kota dalam memberikan kesempatan akses yang seluas-luasnya pada lokal maupun internasional.
5. Smart Economic.
Smart economy dalam kehidupan kota mengacu pada industri yang
smart yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa.
6. Smart Governance
Smart governance berkaitan dengan politik dan partisipasi dari masyarakat, layanan penduduk dan penggunaan jaringan komunikasi baru seperti e-government dan e-democracy.
Kini Smart City sudah mulai diterapkan di kota-kota besar Indonesia, bandung adalah salah satunya. Kini Bandung mulai menerapkan konsep Smart City dilmulai dari pemasangan wifi sebagai sarana smart mobility. Kedepan nya bahkan Smart City secara perlahan dapat mengurangi kemacetan, masalah sampah, serta masalah sosial lainnya. Namun Smart City tidak akan bisa terwujud jika masyarakatnya belum menjadi Smart Resident. Tentunya perilaku warga dalam sebuah kota sangat berpengaruh terhadap perwujudan Smart City ini. Tidak lucu bukan jika sebuah kota berlabel Smart City tapi warganya masih membuang sampah sembarangan?. Oleh karena itu jadilah warga yang cerdas untuk kota yang pintar. ^-^